Beberapa kali di Perjanjian Baru dalam Alkitab menjelaskan bahwa Yesus melakukan banyak mujizat yang diawali dengan perasaan tergerak oleh belas kasihan (dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah Compassion). Contoh mujizat yang dicatatat dalah memberi makan orang banyak, menyembuhkan berbagai macam penyakit, dan bahkan menghidupkan orang mati.
Hal yang menarik dari rasa belas kasihan ini adalah bahwa perasaan itu muncul dalam diri Yesus ketika Dia sedang bersama dengan orang banyak yang dalam peristiwa tersebut sedang memiliki banyak pergumulan hidup seperti kelaparan, sakit penyakit, dan kematian. Artinya Dia tidak sedang sendiri, menyendiri atau sedang berada di dunia-Nya sendiri. Dia sedang dalam keadaan berinteraksi dengan manusia. Puncaknya adalah setelah tergerak oleh rasa belas kasihan itu, Yesus selalu melakukan tindakan yang luar biasa.
Hidup di tengah kota yang padat dan sibuk sering membuat kita kehilangan dan tidak memiliki rasa belas kasihan. Bagaimana tidak, kita terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan, sekolah, keluarga, dan urusan-urusan lainnya. Berangkat pagi sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari sudah terbenam. Pada saat akhir pekan pun kita sibuk menghibur diri dengan berbagai aktivitas menonton serta bermain bersama teman atau keluarga. Sepertinya tidak ada lagi waktu ketika kita berhenti sejenak untuk melihat kehidupan orang lain yang mungkin sedang punya banyak pergumulan hidup dan patut untuk ditolong.
Seberapa sering rasa belas kasihan muncul dalam diri kita? Pertanyaan tersebut sekiranya menjadi refleksi dalam diri masing-masing dan bisa dijadikan juga sebagai indikator apakah hidup kita berpusat pada diri sendiri atau tidak. Dari kisah Yesus kita bisa belajar bahwa hati kita tidak akan tergerak oleh belas kasihan ketika kita hanya hidup untuk diri sendiri saja. Kita harus berinteraksi dengan orang lain untuk mendapatkan rasa tersebut. Dan sebagai aplikasinya adalah kita akan tergerak melakukan sesuatu untuk menolong orang lain.
Tuhan Memberkati.
Bandung, 10 January 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar